oleh Admin | Sep 11, 2024 | Berita, Pengelolaan Kawasan Konservasi
Penghitungan
desk study ini dilakukan tidak atau belum melihat kondisi langsung di lapangan, perhitungan ini hanya berdasarkan penghitungan luas catchment area yang terlihat di peta kontur. Penentuan batas-batas
catchment area harus memperhatikan bentuk kontur wilayah, sehingga perhitungan desk study ini kemungkinan akan berbeda-beda pada tiap orang, tergantung pengalaman dan ketelitian orang tersebut. Penghitungan potensi debit menggunakan referensi dari Manual PLTMH IBEKA-JICA, pada referensi tersebut area Indonesia dibagi menjadi dua bagian yaitu Indonesia bagian barat dan bagian timur dengan koefisien masing masing yaitu 0,020 m
3/s/Km
2 dan 0m025 m
3/s/Km
2. Untuk wilayah kalimantan masuk ke dalam area Indonesia bagian barat yaitu menggunakan koeifisien 0,020 m
3/s/Km
2. Untuk perhitungan potensi energi digunakan koefisien efektifitas dari turbin yang rencananya akan digunakan. Berdasarkan IBEKA-JICA, besarnya koefisien efektifitas turbin dibagi menjadi dua yaitu lokal dan import, besarnya koefisien tersebut secara berurutan yaitu 0,6 dan 0,7-0,8. Mayoritas turbin PLTMH di Indonesia menggunakan produk lokal sehingga menggunakan koefisien dengan besar 0,6.

Dari hasil pengukuran, diketahui bahwa aliran sungai yang yang memiliki debit air yang palig tinggi yaitu 256 L/s yang terletak di wilayah Long Rungan. Faktor yang mempengaruhi debit aliran pada tiap titik pengamatan adalah vegetasi dan luas daerah tangkapan air. Tutupan lahan merupakan bagian penting dalam menjaga aliran air yang ada di dalam kawasan. Air hujan yang diresapkan ke dalam tanah oleh hutan di daerah hulu memiliki manfaat untuk ketersediaan air di daerah hilir. Air yang meresap ke dalam tanah akan dikeluarkan kembali dalam bentuk mata air di daerah yang lebih rendah, sehingga ketiadaan hutan di daerah hulu akan mengakibatkan kekeringan di daerah yang lebih rendah. Sedangkan tumbuhan bawah dan seresah berfungsi untuk menjaga lantai hutan dari erosi permukaan ketika hujan turun.
oleh Admin | Sep 11, 2024 | Berita, Pengelolaan Kawasan Konservasi
Jumlah spesies burung/aves yang berhasil ditemukan di wilayah sungai menabur kecil yang menjadi wilayah terdampak proyek PLTA KHN adalah sebanyak 35 spesies yang berasal dari 25 famili. Berdasarkan data yang dihimpun, dari 35 spesies teramati 10 spesies di antaranya merupakan satwa dilindungi menurut undang-undang PermenLHK Nomor: P.106 tahun 2018. Sekitar 8 Spesies masuk kategori mendekati terancam (Near Threatened), serta 6 spesies masuk kedalam kategori Appendix II berdasarkan data CITES. Tercatat pula dua di antaranya merupakan spesies endemik Kalimantan.


Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dari hasil pengamatan lapangan, wilayah pengamatan yang masuk dalam kategori tinggi adalah wilayah sungai menabur kecil (3,041587), sementara yang masuk dalam kategori sedang adalah sungai Belanga (2,71885). Kemerataan jenis masing-masing wilayah pengamatan dihitung dengan indeks kemerataan jenis. Nilai indeks kemerataan tertinggi dari semua wilayah pengamatan adalah sungai belanga (0,6785), sungai menabur kecil (0,6776)
Dari hasil pengamatan, tidak ada wilayah yang memiliki kesamaan jenis identik setelah dilakukan perhitungan menggunakan indeks kesamaan jenis (JI). Kesamaan yang terjadi hanya karena adanya spesies yang memiliki penggunaan ruang yang cukup luas seperti burung merbah corok-corok, pentis kalimantan, cinenen kelabu, empuloh irang, kicuit batu, dan pijantung kecil yang hampir bisa ditemukan di seluruh wilayah pengamatan
oleh Admin | Sep 11, 2024 | Wisata Hutan untuk Kesehatan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nullam at ante ac augue ornare mattis. Proin cursus massa est, vel placerat nulla volutpat at. Suspendisse maximus, libero in consequat sodales, neque arcu vulputate eros, et mollis dolor felis vitae libero. Fusce vulputate velit tellus, vel porttitor velit commodo nec. Suspendisse sit amet consectetur augue. Aliquam vitae nulla sed ligula auctor feugiat efficitur a lacus. Donec nunc risus, vehicula eget diam eget, posuere tempus velit. Cras in auctor velit. Interdum et malesuada fames ac ante ipsum primis in faucibus. Donec interdum turpis purus, quis pretium nibh feugiat sit amet. Duis ac justo at mi sodales facilisis vel euismod ex. Proin facilisis tellus sed vulputate porta. Nam vitae placerat magna, placerat scelerisque tortor. Cras dapibus mauris nisi, ac consectetur dui luctus sit amet. Sed mollis sem mauris, eget malesuada risus auctor vitae. Phasellus sed libero sed elit pellentesque tincidunt et in leo. Mauris ornare ante turpis, nec bibendum mauris hendrerit efficitur. Integer in sem eu nunc lobortis cursus. Suspendisse potenti. Quisque mattis, augue eget tempor facilisis, sapien sapien porttitor tortor, id gravida justo mauris ut libero. Nullam finibus vehicula commodo. Morbi sit amet facilisis nisl. Praesent ullamcorper in odio vitae varius. Mauris posuere nunc ac semper lobortis. Ut porttitor elit eget nisi tincidunt condimentum. Suspendisse lobortis elementum blandit. Nam quis leo neque. Quisque interdum turpis elit, ac consequat orci porta eu. Sed non tortor iaculis, condimentum ante ut, semper neque. Pellentesque auctor posuere magna id volutpat. Fusce sapien mi, auctor in mattis sit amet, auctor non odio. Nam sem ligula, imperdiet et leo at, ornare vehicula turpis. Cras imperdiet sollicitudin risus sed rhoncus. Praesent et maximus ex. Ut mattis sapien non commodo ullamcorper. Ut sed orci eu sapien porta molestie. Nunc vel sapien vulputate, fringilla erat ac, vehicula nulla. Nullam ligula lorem, cursus vitae eleifend non, rutrum at nisi. Maecenas in congue orci, nec dignissim enim. Duis ac mi at tellus malesuada suscipit. Ut malesuada convallis eros eget dignissim. Curabitur non ornare erat, vel egestas quam. Nullam vel metus id mauris ultricies iaculis sit amet ut enim. In maximus nisi felis, vel ultrices eros pulvinar eget. Cras eu erat a lacus suscipit malesuada. Morbi vitae libero consequat, ullamcorper nisl scelerisque, sollicitudin mauris. Phasellus vitae vestibulum nulla, ut luctus quam. Nam commodo eget lacus in porta. Aenean tristique interdum sapien non fermentum. Aenean dictum, felis vitae rutrum luctus, enim orci fringilla justo, eu facilisis turpis elit elementum orci. Donec lectus leo, ullamcorper at arcu ac, sodales hendrerit lectus. Cras blandit malesuada dui ac imperdiet. Integer sem ex, convallis et facilisis sed, eleifend cursus eros. Nam gravida ac purus vel ullamcorper. Morbi accumsan rutrum magna id semper. Fusce odio nisl, fringilla eget euismod id, scelerisque elementum elit. Suspendisse a mi sapien.
oleh Admin | Agu 25, 2024 | Berita
Balai Taman Nasional Kayan Mentarang – Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Long Alango melakukan.
Patroli penjagaan ini merupakan patroli berbasis SMART RBM yang dilaksanakan secara partisipatif bersama masyarakat disekitar Kawasan hutan Taman Nasional Kayan Mentarang.
Selama patroli, ditemukan beberapa tanda satwa berupa Jejak Banteng Kalimantan (Bos javanicus lowii), bekas cakaran Beruang Madu (Helarctos malayanus), Suara Owa Kelawat (Hylobates muelleri). Tim patrol juga berjumpa langsung dengan Kijang muncak (Muntiacus muntjac), Rusa sambar (Rusa unicolor) dan Lutung Banggat (Presbytis hosei).
Ada temuan lain juga nih Sobat Tanakame!
Tim patrol menemukan fitur alami dan objek budaya berupa bongkahan batu besar yang membentuk goa kecil dan sebuah kuburan batu dan genangan air yang cukup besar.
oleh Admin | Agu 25, 2024 | Berita
Kalimantan Utara, 01 Juli 2024 – Balai Taman Nasional Kayan Mentarang diundang oleh PT. Mitrabara Adiperdana Tbk sebagai narasumber dalam acara Seminar Perayaan Hari Lingkungan Hidup yang berlangsung pada Senin kemarin. Acara ini melibatkan berbagai stakeholder untuk membahas isu-isu lingkungan yang krusial.


Seminar ini mengangkat tema “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan,” yang menjadi fokus utama dalam upaya menghadapi tantangan lingkungan saat ini. Dalam paparannya, Kepala Balai Taman Nasional Kayan Mentarang menjelaskan tentang Program Konservasi Keanekaragaman Hayati yang tengah dijalankan, serta pentingnya kegiatan pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Lebih lanjut, Kepala Balai juga menekankan perlunya pelibatan peran masyarakat dalam upaya pelestarian alam. “Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam mencapai tujuan konservasi. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan, kita dapat bersama-sama menjaga keanekaragaman hayati yang ada di Taman Nasional Kayan Mentarang,” ujarnya.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi antara berbagai pihak dalam menghadapi krisis iklim dan mendorong inovasi untuk solusi yang lebih berkelanjutan.